Wednesday, March 18, 2009

Yang Lalu Biarlah Berlalu

Dikutip dari buku La Tahzan karya Dr 'Aidh Al Qarni

Mengingat dan mengenang masa lalu, kemudian berdedih atas nestapa dan kegagalan di dalamnya merupakan tindakan bodoh dan gila. Itu sama artinya dengan membunuh semangat, memupuskan tekad dan mengubur masa depan yang belum terjadi.

Bagi orang yang berfikir cerdas, berkas-berkas masa lalu akan dilipat dan tak pernah dilihat kembali. Cukup ditutup rapat-rapat, lalu disimpan dalam 'ruang' penglupaan, diikat dengan tali yang kuat dalam 'penjara' pengacuhan selamanya. Atau, diletakkan di dalam ruang gelap yang tak tertembus cahaya. Yang demikian, karena masa lalu telah berlalu dan habis. Kesedihan tak akan mampu mengembalikan lagi, keresahan tak akan sanggup memperbaikinya kemabali, kegundahan tak akan mampu merubahnya menjadi terang, dan kegalauan tidak akan dapat menghidupkan kembali, karena ia memang sudah tidak ada.



Jangan pernah hidup dalam mimpi buruk masa lalu, atau dibawah payung gelap masa silam. Selamatkan diri anda dari bayangan masa lalu! Apakah anda ingin mengembalikan air sungai ke hulu, matahari ke tempatnya terbit, seorok bayi ke perut ibunya, air susu ke payudara sang ibu, dan air mata ke dalam kelopak mata? Ingatlah, keterikatan anda dengan masa lalu, keresahan anda atas apa yang terjadi padanya, keterbakaran emosi jiwa anda oleh api panasnya, dan kedekatan jiwa anda pada pintunya, adalah kondisi yang sangat naif, ironis, memprihatinkan, dan sekaligus menakutkan.

Orang yang berusaha kembali ke masa lalu, adalah tak ubahnya orang yang menumbuk tepung, atau orang yang menggergaji serbuk kayu. Mungkinkah semua itu terjadi? Mustahil jawabnya.

Adalah bencana besar, manakala kita rela mengabaikan masa depan dan justru hanya disibukkan oleh masa lalu. Itu sama halnya dengan kita mengabaikan istana-istana yang indah dengan sibuk meratapi puing-puing yang telah lapuk. Padahal betapapun seluruh manusia dan jin bersatu untuk mengembalikan semua hal yang telah berlalu, niscaya mereka tidak akan pernah mampu. Sebab yang demikian itu sudah mustahil pada asalnya.

Orang yang berfikiran jernih tidak akan pernah melihat dan sedikitpun menoleh ke belakang. Pasalnya, angin akan selalu berhembus ke depan, air akan mengalir ke depan, setiap kafilah akan berjalan ke depan, dan segala sesuatu bergerak maju ke depan. Maka itu, janganlah pernah melawan sunah kehidupan!

Dari kutipan di atas kita dapat mengambil hikmah untuk dapat merangkai masa depan yang lebih cerah, lebih indah dan lebih baik dari masa lalu. Masih ada waktu untuk menciptakan semua itu selama matahari masih terbit dari timur, selama kaki masih berpijak di bumi. Tak ada kata "tak mungkin" kecuali "tidak mau". Let's we do for our future.

0 comments:

Post a Comment


Blogspot Templates by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger